Jumat, 06 Januari 2012

Pasang Ring Piston, Perhatikan Ciri Fisik


 
 Susunan agar tak bocor kompresi
Pasang ring di alur kepala piston memang mudah. Cuma biar gampang, part terdiri dari 3 ring di mesin 4-tak atau 2 ring di mesin 2-ketuk, tetap ada aturan. Jangan sampai terbalik susunan atau posisinya yang berakibat fatal.

“Paling rawan saat pasang ring kompresi yang terdiri dari dua macam ring. Pertama paling atas, lalu ring kompresi kedua adanya di tengah antara ring kompresi pertama dengan ring oli,” ujar Syahbani alias Ujang Bani, mekanik Bany Motor.

Ring kompresi pertama agak terang dibanding ring kedua. Tugasnya menahan kompresi, juga menyalurkan panas pembakaran. Pasangnya yang ada tulisan menghadap ke atas. Kalau ada tirus di bagian dalam, tirusnya menghadap atas.

Sedang ring kompresi kedua, biasanya warna fisik agak gelap. Bentuk lingkar luar atau bibir samping ring kompresi biasanya meruncing di bawah. “Tugasnya menyapu pelumas di permukaan liner. Juga tidak bikin kotoran menumpuk di bawah ring. Makanya jangan sampai terbalik.

 Beda warna juga bentuk fisik
Berikutnya pasang ring ketiga atau ring oli. Terdiri dari susunan ring tipis atas (rel samping), ring gelombag (pengantar) dan diapit lagi ring tipis bawah. Tugas ring oli memberi pelumas pada liner, juga menyekap oli yang terlalu banyak di liner.

Setelah ring dipasang ke seher dengan tahap susuan ring oli pertama kali, disusul ring kompresi kedua dan pertama, langkah berikut mengatur posisi celah ring di alur piston. Tujuannya meminimalisasi kebocoran kompresi bila gap ring tersusun satu garis.

“Posisi gap yang tepat harusnya berjarak 120 derajat dar titik nol (0). Khusus ring oli, dari jarak gap asli ring tipis atas-bawah mesti digeser sekitar 20mm ke kanan dan ke kiri,” ingat mekanik mangkal di Jl. Kota Bumi Selatan, Tomang, Jakarta Barat.    (motorplus-online.com)
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : GT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar