Ganti atau servis filter oli idealnya setiap 4.000 km
Menurut Mustain, instruktur sekolah mekanik Hartomo Mechanical Training Center (HMTC) Jakarta, fungsi filter nyaring kotoran. Bisa mampet gara-gara timbunan serbuk metal bekas gesekan komponen menumpuk.
Alhasil, aliran oli tersendat menyerang noken as, batang klep dan part lain di dalam mesin. Geraknya seret, cepat panas bahkan bikin mesin motor macet di jalan.
Daripada repot, servis filter oli secara berkala (idealnya setiap 4.000 km). “Apalagi letak filter oli di bawah mesin bagian kiri, hingga memudahkan dikerjakan sediri. Yang penting, sebelum dimulai oli di dalam mesin buang dulu,” imbuh bapak tugas di Jl. Sawo Raya, No. 9A, Rawamangun, Jakarta Timur.
Kalau sudah siap langkah selanjutnya melepas 3 baut penutup filter oli pakai kunci ring 10. Cungkil keluar tutupnya diikuti menarik filter oli keluar dari sarang. Pastikan sil aman dan tidak robek saat dibuka.
Kalau belum sempat ganti baru, dicuci juga boleh. Caranya busa filter jangan disikat kuas. Tapi, direndam di wadah bensin sampai kotoran benar-benar keluar. Sebab kalau pakai kuas kotoran bisa masuk sela-sela busa. Baru deh filter oli dikeringkan tiupan angin kompresor.
Kalau gak mau repot, ganti filter oli baru lebih oke. Dijual di pasaran satunya sekitar Rp 15 ribuan. Cara gantinya tinggal copot filter oli lama, selanjutnya silakan tmasukan yang baru.
“Hati-hati, biar tidak terjepit, pastikan duduk di tempat yang benar,” tutup Mustain yang bisa dikontak di (021) 4891176. (motorplus-online.com)
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : GT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar